Juri
Mira Lesmana
Mira Lesmana adalah seorang produser film Indonesia. Mira tertarik dalam perfilman ketika tinggal di Australia dengan keluarganya. Setelah kembali ke Indonesia dan lulus dari Institut Kesenian Jakarta, dia membuat filmnya yang pertama. Dia memproduksi beberapa film yang sukses secara komersila. Banyak karyanya merupakan hasil kolaborasi dengan sutradara Riri Riza, yang juga menjadi asisten manager perusahaan perfilmannya Miles Films. Film yang terbaru Ada Apa Dengan Cinta? 2 yang dirilis bulan April 2016. Mira juga salah satu pendiri Masyarakat Film Indonesia.
Riri Riza
Riri Riza seorang sutradara, produser, dan penulis naskah film. Riri, lulusan Institut Kesenian Jakarta tahun 1993, dan jurusannya penyutradaraaan. Riza menyutradarai filmnya yang perdana Kuldesak pada tahun 1998. Bersama Mira Lesmana, Riza juga menjadi produser film. Film mereka Ada Apa Dengan Cinta?, disutradarai oleh Rudy Soedjarwo ditonton oleh 2 juta penonton pada tahun 2002 yang menjadi daya tarik box office terbesar. Seri terbaru dirilis bulan April 2016. Filmnya yang lain adalah Gie, Untuk Rena, dan 3 Hari Untuk Selamanya, Sokola Rimba dan Atambua 39C.
Krishna Sen
Krishna Sen, seorang Guru Besar dan Dekan Fakultas Humaniora Universitas Western Australia dan dikenal secara internasional sebagai seorang peneliti utama studi Indonesia dan media kontemporer. Krishna adalah seorang Peneliti Utama di Australian Academy of Humanities dan salah satu pendiri Australia Research Council’s Asia Pacific Cultures and Cultural Research Network.
Novi Kurnia
Novi Kurnia adalah seorang dosen dan periset dari jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP UGM, Yogyakarta, Indonesia. Dia juga periset pada Pemantau Regulasi dan Regulator Media (PR2Media), Yogyakarta. Novi pendiri dan ketua IF!fest, Festival Film Indonesia di Adelaide tahun 2006, 2008, dan 2009. Dia mengorganisir dan menjadi anggota juri dalam beberapa festival film di kota asalnya, Yogyakarta.
Andrew Mason
Andrew Mason adalah produser yang berpengalaman 30 tahun di perfilman dan TV. Dia memproduksi thriller new line gaya kafkaesque Dark City 1998 disutradarai Alex Proyas. Antara 1998 dan 2003 dia produser atau eksekutif produser bagi film-film diantaranya the Waschowski brother’s The Matrix dan sambungannya, Matix Reloaded dan Matrix Revolutions. Baru saya dia memproduksi film yang baru dirilis The Water Diviner arahan perdana Russell Crowe. Mason mempunyai beberapa peran resmi yang penting pada Dewan Layar Putih New South Wales, Sydney Film Festival, dan Dewan Sekolah TV & Radio Australia.
Tom Gleisner
Tom adalah anggota perusahaan film dan televisi yang sangat sukses berbasis di Melbourne, Working Dog Productions. Working Dog memproduksi film-film termasuk The Dish (2000) dan The Castle (1997) dan acara televisi termasuk Utopia (2014-), Hollowmen (2008). Saat ini, Tom adalah ‘host’ acara televisi Have you Been Paying Attention (2013-).
Festival Dates
21 Agustus 2016: Peluncuran Australia, Australian Centre for the Moving Image, Melbourne
22 Agustus 2016: Peluncuran Indonesia, Petra Little Theatre, Universitas Kristen Petra, Surabaya
21 Agustus-21 September 2016: Mediatheque, Australian Centre for the Moving Image
27, 28, 29 Agustus 2016: Kineforum, Jakarta
8 September 2016: Dendy Newtown, Sydney [Sold out]
10 September 2016: Queensland University of Technology, Brisbane
15 September 2016: National Film and Sound Archive, Canberra
16 September 2016: Klub DIY Menonton, Aula Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa, Yogyakarta
21 September 2016: Program Studi Televisi dan Film, Universitas Jember, Jember
22 September 2016: Universitas Brawijaya, Malang
25 September 2016: Darwin International Film Festival, Deckchair Cinema, Darwin
28 September 2016: Universitas Padjadjaran, Bandung
1 Oktober 2016: Australian Society of Indonesian Language Educators Conference, Flinders University, Adelaide
9 Oktober 2016: 2nd Minikino Film Week, Flux Lifegroup, Kerobokan, Bali
10 Oktober 2016: 2nd Minikino Film Week, Omah Apik, Pejeng, Bali
5 Nopember 2016: Festival Pelajar Kota, Probolinggo
Festival trailer
Pemenang
(Film Terbaik/ Fiksi Terbaik) Amelis, Dery Prananda (sutradara/ produser/ skenario), Indonesia 2016
(Pelajar Terbaik) Finding Home, Radheya Jegatheva (sutradara/ produser/ skenario), Australia, 2015
(Dokumenter Terbaik) The Eagles’ Eyes (Mata Elang), Wisnu Dewa Broto (sutradara/ skenario), Stephanie Pascalita Gunawan (produser), Indonesia, 2016
(Animation Terbaik) Dog and Robot, Blair Harris (sutradara/ produser/ skenario), Australia, 2016
(Kolaborasi terbaik antara pembuat film Indonesia-Australia) Miner’s Walk: Supeno, Josephine Lie (sutradara), Niken Pamikatsih (produser), Indonesia/Australia, 2016
Pujian Khusus
(Pujian Khusus Fiksi) Heaven of Children, Amir Masoud Soheili (sutradara/ skenario), Simiya Film (produser), Indonesia, 2016
(Pujian Khusus Pelajar) Rain n Neighbour, Ganapati Wraspati (sutradara), Indonesia, 2016
(Pujian Khusus Fiksi) Chasing Dangdut, Gisela Levy (sutradara/ skenario), Aulion Wirizqi (produser), Indonesia, 2016
(Pujian Khusus Dokumenter) Jembatan Sibuk, David Darmadi (sutradara/ produser), Indonesia, 2016
(Pujian Khusus Kolaboarsi) Behind the Mask, Johan Ramandias (sutradara/ skenario), Wenny Sunarharum (skenario), Australia/Indonesia, 2016
(Pujian Khusus Fiksi) Kane, Sarah Christie (stradara/ produser/ skenario), Benjamin Strumm (skenario) Olivia Fay (produser), Annabelle Gilroy (produser), Joshua Morgan (produser), Australia, 2016