Tema 2021 adalah koneksi/connection.
Juri
Andrew Mason
Andrew Mason adalah produser yang berpengalaman 30 tahun di perfilman dan TV. Dia memproduksi thriller new line gaya kafkaesque Dark City 1998 disutradarai Alex Proyas. Antara 1998 dan 2003 dia produser atau eksekutif produser sederet film studio Amerika Serikat diantaranya The Waschowski brother’s The Matrix dan sambungannya, Matix Reloaded dan Matrix Revolutions.
Pada tahun 2011 Mason mendirikan Hopscotch Features di bawah bendera itu memproduksi Adoration (2013), I, Frankenstein, Saving Mr. Banks dan The Water Diviner yang dibintangi Russell Crowe. Mason mempunyai beberapa peran resmi yang penting pada Dewan Layar Putih New South Wales, Sydney Film Festival, dan Dewan Sekolah TV & Radio Australia.
Asmara Abigail
Asmara Abigail adalah aktris pendatang baru di industri film Indonesia. Penampilan film pertamanya Setan Jawa (2016), disutradarai oleh maestro perfilman Indonesia, Garin Nugroho. Asmara sejak itu bekerja dengan banyak sutradara termasuk penerima beragam penghargaan dari Indonesia, Joko Anwar dan Yosep Anggi Noen.
Asmara membintangi film karya Noen The Science of Fictions (2019) yang menerima Special Jury Prize dalam Kompetisi Internasional Locarno Film Festival 2019. Ia dinominasikan untuk pertama kalinya dalam kategori Aktris Pendukung Terbaik di Festival Film Indonesia 2020, atas perannya sebagai Santi dalam film karya Adriyanto Dewo Mudik (2019) (Homecoming)
Brigid Delaney
Brigid Delaney adalah penulis senior untuk Guardian Australia. Ia sebelumnya bekerja sebagai seorang pengacara dan jurnalis di Sydney Morning Herald, Telegraph (London), ninemsn, CNN dan Vogue magazine. Ia adalah penulis buku Wellmania, This Restless Life and Wild Things.
Cika Prihadi
Fransiska Prihadi adalah direktor program MINIKINO, organisasi pertama di Indonesia yang menyatakan diri fokus pada film pendek, segera menarik perhatian publik. Pada bulan Maret 2003, Minikino mulai melakukan pemutaran dan diskusi film pendek di venue partner pertama diluar Bali. Cika juga arsitek, pengusaha untuk pendidikan dan apresiasi film.
Edwin Nazir
Edwin memiliki gelar Sarjana Teknik Mesin, dan awalnya mengejar karir di bidang televisi dan multimedia, dengan fokus pada teknologinya yang sangat berkembang. Ia bekerja untuk RCTI, stasiun TV swasta terbesar di Indonesia selama 6 tahun, sebelum bergabung dengan perusahaan TV kabel global, Astro. Selama karirnya di industri TV, dia telah menghasilkan film dokumenter pemenang penghargaan. Pada tahun 2012, ia mendirikan Angka Fortuna Sinema, sebuah perusahaan produksi yang berfokus pada film dan iklan TV. Film pertamanya, 9 Summers 10 Autumns (2013) memenangkan beberapa penghargaan di festival nasional.
Proyek lainnya antara lain Dreadout (2019), film Indonesia pertama berdasarkan video game, dan The Science of Fictions (2019) yang mendapat Special Mention dalam kompetisi utama Locarno Film Festival 2019. Dia adalah ketua Asosiasi Produser Film Indonesia (APROFI) 2019-2022, dan pernah menjadi salah satu komisaris Badan Perfilman Indonesia (BPI) tahun 2014-2017. Selain berkiprah di dunia perfilman, ia juga salah satu penggagas dan direktur festival Indonesian Contemporary Art & Design (ICAD), salah satu pameran kreatif terbesar di Indonesia yang diadakan setiap tahun sejak 2009.
Juliet Burnett
Juliet Burnett adalah salah satu penari paling terkenal di Australia, yang juga bekerja sebagai koreografer, penulis, dan aktivis. Juliet dibesarkan di Sydney, Australia, dengan banyak kunjungan ke negara asal ibunya, Indonesia. Orang tuanya mendaftarkannya di sekolah balet setempat pada usia 5 tahun untuk melihat apakah ada darah penari dari neneknya, yang merupakan penari bintang Sultan di istananya di Yogyakarta. Dia membuat jejaknya di The Australian Ballet dari 2003-2015, meninggalkannya untuk menjadi penari lepas, tampil di Australia dan Indonesia dan berkolaborasi dengan berbagai seniman tari dan lintas disiplin.
Pada 2010 Juliet dianugerahi Beasiswa Perjalanan Khitercs. Dia memanfaatkan kesempatan untuk lebih memahami budaya ibunya, menghabiskan waktu di Indonesia mempelajari seni tari klasik Jawa neneknya dengan guru terkenal Bu Rusini, dan mengikuti kursus dengan aktor terkenal Adi Kurdi dalam teknik akting dan teater yang dipelopori oleh paman Juliet, penyair, dramawan, aktor dan aktivis WS Rendra. Pada tahun 2015, Juliet mewujudkan impian seumur hidup untuk menghadirkan keajaiban balet kepada masyarakat kurang mampu di Indonesia, diwujudkan melalui lokakarya Ballet Goes to Ciliwung dengan bantuan dari Yayasan Ballet.Id dan Kedutaan Besar Australia di Jakarta, dan sejak itu melanjutkan pekerjaan ini dengan Ballet Goes to Banten dan Ballet for the Kampung.
Tim Barretto
Tim Barretto adalah sutradara Australia yang telah menulis, menyutradarai, dan menghasilkan karya di Australia, Indonesia, dan India. Film dokumenter pertama Tim Aceh beyond Tsunami memenangkan Film Dokumenter Terbaik di Festival Film Internasional Dhaka 2018 dan berpartisipasi dalam HotDocs DocShop & Visions du Reel Media Library.
Pada tahun 2019 film pendeknya Posko Palu dianugerahi Film Dokumenter Terbaik dan Kolaborasi Terbaik di Festival Film Pendek Australia-Indonesia ReelOzInd dan diputar di berbagai festival di seluruh dunia. Tim adalah pendiri rumah produksi independen Hope St Productions dan studio fotografi Lab West Film. Setelah beberapa tahun tinggal dan bekerja di Indonesia, Tim saat ini berdomisili di Perth, Australia Barat.
Yulia Evina Bhara
Yulia Evina Bhara adalah produser film dan founder KawanKawan Media. Rumah produksi Film berbasis di Jakarta yang fokus pada co-produksi internasional. Kurun waktu 2014-2020 Ia memproduser beberapa film diantaranya: On the Origin Of Fear (sutradara: Bayu Prihantoro Filemon, Venice Film Festival, Orizonnti 2016), Istirahatlah Kata-Kata (sutradara: Yosep Anggi Noen, Locarno Film Festival 2016), Ballad of Blood and two White Buckets (sutradara: Yosep Anggi Noen, Toronto Film Festival 2018), A Plastic Cup of Tea Before Her (sutradara: Makbul Mubarak, Singapore Film Festival 2019), The Science of Fictions (sutradara: Yosep Anggi Noen, kompetisi utama dan special mention award Locarno Film Festival 2019), Dokumentar You And I (sutradara Fanny Chotimah, DMZ Docs Asian Perspective Award 2020, Piala Citra Citra untuk Fim Dokumenter Panjang Terbaik Festival Film Indonesia- FFI 2020).
Saat ini Ia sedang memproduseri beberapa film yang sedang dalam proses development hingga post produksi diantaranya: Autobiography (sutradara: Makbul Mubarak, Locarno main prize 2019, Berlinale Co-production Market 2019, TorinoFilmLab 2017, SEAFIC 2019). Selain memproduseri film Indonesia, ia juga menjadi ko-produser beberapa proyek film di Asia Tenggara, diantaranya: Tiger Stripes (sutradara: Amanda Nell Eu- Malaysia, L’Atelier Cannes 2020) dan Whether The Weather Is Fine (sutradara: Carlo Francisco Manatad-Filipina, L’Atelier Cannes 2018).
Trailers festival
Shortlisted films
Best Fiction
- Don’t Forget Us (La Tansouna) | Sarah Ghassali (director/writer | Gaia Mitting (writer) | Natasha Koutoufides (producer) | Australia | PG | 6:51
- BAMA | Jahvis Loveday (director/writer/producer) | Australia | 2020 | All Ages | 5:25
- Kite (Layang) | Bertrand Valentino (director/writer) | Rangga Fadhil M.S (producer) | Indonesia | 2020 | All Ages | 6:58
- Fading Twilight (Bang Kulon Sigra Amuksa) | Muhammad Rosyid (director/producer | Muhammad Rosyid & Ibnu Wicaksono (writers) | 2019 | All Ages | 7:53
- Voice Messages | Christopher Quyen (director/writer/producer) | Australia/Indonesia | 2021 | All Ages | 10:00
- Larasri | Joe Incu Putu (director/producer) | Sangaji Yudi (writer) | Indonesia | 2020 | PG | 9:29
- Sebelum 7 Hati (Before 7 Days) | Ivan Padak Demon (director) | Sintia Lolita, Ria Eka Yuanti (producers) | Indonesia | 2020 | PG | 9:42
Best Documentary
- Bagasi (Baggage) | Meyrick Kaminski (director/producer) | Australia | 2019 | All Ages | 10:22
- JDM City | Anne Tran (director/writer) | Justin Lee (producer) | Australia | 2021 | All Ages | 10:00
- The Obscured | Felivia Devanie (director) | Indonesia | 2020 | All Ages | 5:02
- Pacing the Pool | Radheya Jegatheva (director) | Jay Jay Jegathesan (producer) | Australia | 2021 | All Ages | 8:29
- 4 Feet 2 Wheels (4 Kaki 2 Roda) | Justin Dylan (director) | Gabriella Oktavia Erwin (producer) | Indonesia | All Ages | 8:41
- Big Dreams Under Small Screens (Mimpi Besar Di Balik Layar Kecil) | Rininta Ayurianti (director/writer) | Rafianshah Narendra (producer) | Indonesia | 2021 | All Ages | 9:50
Best Animation
- The Last Trepangers | Muliana Ma’ruf (director/writer) | Australia | 2021 | All Ages | 8:02
- Splish Splash (Cipak Cipuk) | Andra Fembriarto (director/writer/producer) | Indonesia | All Ages | 9:12
- Konta-sai | Kartika Pratiwi (director) | Galuh Wandita, Indria Fernida, Jose Luis De Oliveira (producers) | Indonesia | 2021 | PG | 6:25
- Pop N Possum | Christian Staats, Aminah A Malek (directors) | Australia | 2020 | All Ages | 7:20
- What Did You Say Then? | Finnic D (director/producer) | Australia | 2020 | All Ages | 5:20
- Days Like These | Mawrgan Shaw (director/ producer) | Australia | 2020 | All Ages | 2:18
Best by Youth Filmmaker (aged 13-18 years)
- A New Friendship | Nea Rivamonte (director/writer/producer) | Australia | 2021 | All Ages | 0:58
- Forget to Give Up (Lupa Putus Asa) | Nahata ‘Def’ Fathan (director/writer/producer) | Indonesia | 2020 | All Ages | 3:41
- The Amazon Artists | Eunsoo (Sunny) Kwon (director/writer) | Australia | 2021 | All Ages | 2:59|
- Mizpah | Verena Ancella Lesmana (director/writer/producer) | Indonesia | 2021 | All Ages | 6:30
- Year 11 Ensemble | Kevin Gao (director/writer/producer) | Australia | 2020 | All Ages | 4:02
- In Between | Fabio Caprarelli (director) | Australia | 2021 | PG | 5:57
ReelOzInd! 2021 award-winning films
Best Film & Best Animation
Konta-sai
Kartika Pratiwi (director) | Galuh Wandita, Indria Fernida, Jose Luis De Oliveira (producers) | Indonesia | 2021 | PG | 6:25
Best Fiction
Sebelum 7 Hati (Before 7 Days)
Ivan Padak Demon (director) | Sintia Lolita, Ria Eka Yuanti (producers) | Indonesia | 2020 | PG | 9:42
Best Documentary
Pacing the Pool
Radheya Jegatheva (director) | Jay Jay Jegathesan (producer) | Australia | 2021 | All Ages | 8:29
Co-winner, Jim Schiller Best Young Filmmaker
Forget to Give Up (Lupa Putus Asa)
Nahata ‘Def’ Fathan (director/writer/producer) | Indonesia | 2020 | All Ages | 3:41
Co-winner, Jim Schiller Best Young Filmmaker
In Between
Fabio Caprarelli (director) | Australia | 2021 | PG | 5:57
Peoples’ Choice
Don’t Forget Us (La Tansouna)
Sarah Ghassali (director/writer | Gaia Mitting (writer) | Natasha Koutoufides (producer) | Australia | PG | 6:51