Home » Peristiwa masa lalu » ReelOzInd! 2020

ReelOzInd! 2020

Klik disini untuk informasi lebih lanjut

Juri

Andrew Mason

Andrew Mason adalah produser yang berpengalaman 30 tahun di perfilman dan TV. Dia memproduksi thriller new line gaya kafkaesque Dark City 1998 disutradarai Alex Proyas. Antara 1998 dan 2003 dia produser atau eksekutif produser sederet film studio Amerika Serikat diantaranya The Waschowski brother’s The Matrix dan sambungannya, Matix Reloaded dan Matrix Revolutions.

Pada tahun 2011 Mason mendirikan Hopscotch Features di bawah bendera itu memproduksi Adoration (2013), I, FrankensteinSaving Mr. Banks dan The Water Diviner yang dibintangi Russell Crowe. Mason mempunyai beberapa peran resmi yang penting pada Dewan Layar Putih New South Wales, Sydney Film Festival, dan Dewan Sekolah TV & Radio Australia.

Cika Prihadi

Fransiska Prihadi adalah direktor program MINIKINO, organisasi pertama di Indonesia yang menyatakan diri fokus pada film pendek, segera menarik perhatian publik. Pada bulan Maret 2003, Minikino mulai melakukan pemutaran dan diskusi film pendek di venue partner pertama diluar Bali. Cika juga arsitek, pengusaha untuk pendidikan dan apresiasi film.

Novi Kurnia

Novi Kurnia adalah seorang dosen dan periset dari jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP UGM, Yogyakarta, Indonesia. Dia juga periset pada Pemantau Regulasi dan Regulator Media (PR2Media), Yogyakarta. Novi mendapat gelar PhD di Flinders University South Australia tahun 2014. Tesisnya tentang sutradara-sutradara wanita dan film-film karya mereka pada era post-new order di Indonesia. Dia juga tamat master program di Flinders University pada tahun 2007 dan tesisnya tentang diskursus poligami di film Indonesia.

Novi juga pendiri dan ketua IF!fest, Festival Film Indonesia di Adelaide tahun 2006, 2008, dan 2009. Dia mengorganisir dan menjadi anggota juri dalam beberapa festival film di kota asalnya, Yogyakarta. Interes utamanya adalah film, media, gender dan kajian budaya. Karyanya diterbitkan dalam berbagai jurnal dan buku di dalam negeri dan di luar negeri.

Krishna Sen

Krishna Sen, seorang Guru Besar dan mantan Dekan Fakultas Humaniora Universitas Western Australia dan dikenal secara internasional sebagai seorang peneliti utama studi Indonesia dan media kontemporer. Krishna adalah seorang Peneliti Utama di Australian Academy of Humanities dan salah satu pendiri Jaringan Penelitian Budaya dan Budaya Asia Pasifik Dewan Riset Australia.

Kamila Andini

Lahir di Jakarta, Mei 1986, Andini menyelesaikan pendidikannya dalam bidang Sosiologi dan Seni Visual di Deakin University, Melbourne. Ketertarikannya pada isu kebudayaan sosial, kesetaraan gender dan lingkungan mendorong hasratnya untuk membuat film dengan perspektif penyampaian cerita yang khas. Film pertamanya ‘The Mirror Never Lies’ telah ditampilkan di lebih dari 30 festival di seluruh dunia dan menerima berbagai penghargaan. Film keduanya, ‘The Seen and Unseen’ ditayangkan perdana di Festival Film Internasional Toronto 2018, dan sejak saat itu memenangkan beberapa penghargaan, termasuk Grand Prix International Jury Prize, Berlinale Kplus 2018.

Ucita Pohan

Ucita Pohan adalah penyiar radio untuk Cosmopolitan FM, MC, penulis dan host podcast ListenUp. Sebagai lulusan ilmu komunikasi, Ucita adalah pengguna awal blog dan salah satu influencer sosial paling banyak diikuti di Indonesia saat ini. Ia memiliki hasrat pada seni dan mode dan memberdayakan wanita untuk mencapai potensi mereka.

Ruby Challenger

Ruby Challenger adalah produser dan sutradara film asal Australia. Film pendek pertamanya, Daily Bread, tayang perdana di dunia pada Flickerfest 2018 dan memenangkan Film Terbaik dan Fiksi Terbaik di ReelOzInd! 2018. Ia bekerja selama satu dekade terakhir di dua departemen Seni dan Kostum, sering untuk posisi Direktur Seni, Desainer Produksi dan Desainer Kostum. Juga sebagai seniman, Ia telah memiliki tiga pameran tunggal [yang] terjual habis lukisan pemandangannya. Dengan latar belakang seni rupa dan mode, Ruby mendapatkan inspirasi dari berbagai sumber visual untuk menginformasikan pembuatan filmnya, serta hasrat yang mendalam untuk menceritakan kisah-kisah yang memanfaatkan pengalaman universal manusia.

Julian Lucas

Julian adalah seorang sutradara dan penulis [film] komedi dengan fokus pada kinerja dan estetika yang kuat. Tidak ada keraguan bahwa dia melihat dunia dengan sedikit berbeda.  Film-filmnya telah ditayangkan di festival film internasional di New York dan London, serta di dalam negeri, memenangkan penghargaan (Tropfest 2014, ‘Granny Smith’) dan mendapatkan pujian (Vimeo Staff Picks, ‘Bloom’) dalam perjalanannya.

Trailers festival

Pemenang

Film Terbaik & Dokumenter Terbaik

Sea Birds
Direktur/ Produser: Ash Ball & Ed Coney | Sinematografi: Ed Coney | Australia | 2020 | Semua Umur

Fiksi Terbaik

Mayang O Mayang
Direktur/Penulis: Anggita Puri | Produser: Fabiana Alam A | Indonesia | 2019 | Semua Umur

Animasi Terbaik

The Quiet
Direktur/Penulis/Animasi: Radheya Jegatheva | Penulis: Jay Jay Jegathesan | Music: Radheya Jegatheva | Australia | 2019 | Semua Umur

Sutradara Muda Terbaik

Kisah sekolah dalam tiga babak / The story of the school in three acts
Direktur/Produser: Jonggi Mk | Penulis: Fikri | Indonesia | 2020 | Semua Umur

Sutradara Muda Terbaik

Getun/Regret
Direktur/Penulis: Bertrand Valentino | Produser: Diyas Putri Utami | Indonesia | 2020 | Semua Umur